Rabu, 01 Februari 2023

Resume ke 11 KBMN gelombang ke 28

Pertemuan ke : 11 KBMN gelombang ke  28

Tanggal. : 1 Febuari 2023

Tema : Mengelola majalah sekolah  

Narasumber : Widya Setianingsih, S.Ag.

Moderator : Mutmainah, M.Pd.

Penulis : Nunung Fika Herawati Efendi, S.Pd

Pertemuan ke sebelas ini dibuka oleh moderator Ibu Mutmainah, M.Pd. biasa dipanggil Emut berasal dari Lebak Banten. Beliau adalah Alumni peserta Belajar Menulis PGRI asuhan Om Jay gelombang 24 (Januari-Maret 2022). Mulai belajar dari NOL BESAR hingga menghasilkan buku solo (hasil 30 kali pertemuan dengan Narasumber keren) dan 20 buku antologi. Beliau menyampaikan acara kegiatan ini.

Kuliah malam ini seperti biasa dibagi menjadi 4 sesi, yaitu:

1. Pembukaan
2. Penjabaran Materi
3. Sesi Tanya Jawab
4. Penutup

Bu Emut menyampaikan keakraban dengan narasumber pertemuan malam ini, yang begitu dekat.
Mengenalnya di gelombang 21 lalu dipertemukan bulan Desember kemarin dalam acara temu penulis nusantara.

Sahabat rasa saudara, kadang ia menjadi sosok seorang kakak, teman, bahkan bisa juga menjadi musuh bebuyutan beliau adalah Widya Setianingsih, S.Ag. seorang guru di MI Khadijah Malang alumni Belajar Menulis 21 yang kariernya sangat bagus dari peserta menjadi moderator sekaligus narasumber, kurator, dan sekarang merangkap menjadi editor juga penulis buku puisi "Laras Laras Makna dalam Kata" Sekaligus pimpinan redaksi majalah sekolah yang bertajuk KHARISMA DI MI Khadijah kota Malang.

Narasumber pertemuan ke sebelas ini adalah Ibu Widya Setianingsih, S.Ag. berikut profilnya:
Keberadaan majalah sekolah tentu sangatlah penting sebagai media penampung karya siswa sekaligus sebagai media komunikasi. Majalah sekolah bersifat informatif, edukatif, dan tentu juga kreatif. Setiap sekolah tentu kita dikenal oleh khalayak luas. Baik sekolah negeri, lebih-lebih sekolah swasta. Selain itu sebagai lembaga formal, komunikasi, promosi, dan sosialisasi dengan orangtua, masyarakat sebagai STAKE HOLDER sangat diperlukan. 

Ibu Widya menyampaikan bahwa tentu sebagian dari kita berfikir, rasanya tidak mampu punya majalah sendiri. SDM kurang, biaya tidak ada, dan dukungan dari sekolah kurang optimal. Itu sama dengan pikiran yang beliau rasakan, awal mula berdirinya Kharisma (nama majalah sekolah Bu Wid). Awal mula, hanya ada dua orang yang merintis terbitnya majalah sekolah. Satu teman saya sebagai pimred merangkap layouter, dan saya sebagai pemburu berita merangkap bendahara. 

Jangan dibayangkan majalah Kharisma diawal seperti saat ini, majalah di sekolah Ibu Widya hanya berukuran setengah kertas folio, untuk mencetaknya hanya mampu fotokopi, layout dengan cara gunting dan tempel. Kemampuan menulis apa adanya bukan soalan. Yang beliau inginkan hanya berbagi informasi, berita, dan cerita tentang anak didik. 

Akhirnya majalah pertama sekolah Ibu Widya bisa sampai ditangan anak-anak didik kami. 
Saat itu penggandaan majalah didanai oleh sekolah. Perjalanan Majalah sekolah yang apa adanya tersebut berjalan hingga dua tahun. Tetap dengan dua crew yang bertugas rangkap. Sampai akhirnya mereka harus melepas majalah Kharisma ditahun ke tiga. 
SDM yang terbatas dan dana menjadi kendala utama. 

Dua tahun Kharisma melakukan hibernasi. Hingga akhirnya mereka bangun kembali. Selama tidur panjang kami sibuk berbenah. Crew Majalah kami lengkapi. Mulai dari penasehat, penanggung jawab, pimred, bendahara, editor, layout, hingga 4 orang pemburu berita. Mereka ajukan proposal yg detil pada pihak yayasan/sekolah. Mencari solusi pendanaan selain dari dana BOS. Mempercantik tampilan hingga ke percetakaan. Mempertebal muatan bergizi dari isi majalah. Finally "KHARISMA REBORN" hal ini merupakan contoh memulai menerbitkan majalah sekolah. 

Percayalah dengan tim, crew yang solid. Tidak ada hal yang mustahil. Kunci utamanya adalah mau dan jangan takut mencoba. Berikut contoh isi majalahnya:
1. Cerita bergambar Kharisma, bercerita tentang tokoh Kaka dan Risma. Dilukis sendiri oleh guru MI Khadijah
2. Salam redaksi memuat kata sapaan pimred kepada pembaca sesuai kondisi terkini, menyampaikan tema edisi kali ini, dan isi majalah secara singkat.
3. Karya siswa bisa berupa puisi, cerpen, dan karya kerajinan siswa (ketrampilan KI 4)
4. Artikel tambahan do you Know. Yang memuat pengetahuan umum untuk siswa. Disajikan dalam 2 bahasa yaitu bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia.
5. Kuiz berhadiah, bisa berupa TTS, tebak gambar dan lain-lain.

Seluk Beluk Majalah
Majalah adalah KBBI, terbitan berkala yang isinya meliputi jurnalistik, pandangan tentang topik aktual yang patut diketahui pembaca.
Waktu penerbitan, hal ini dibedakan sebagai hal-hal berikut ini : majalah bulanan, tengah bulanan, mingguan dan sebagainya.
Menurut pengkhususan isinya, dibedakan atas: majalah berita, anak-anak, wanita, remaja, olah raga, sastra, ilmu pengetahuan tertentu, dan sebagainya. 

Tantangan dan Kendala :
1. SDM
2. Sumber dana
3. Dukungan sekolah
4. Dukungan Stake Holder 

Langkah-langkah Menerbitkan Majalah Sekolah :
1. SDM, menyatukan ide dan gagasan dengan merekrut teman-teman yang memiliki jiwa literasi. Membentuk susunan redaksi majalah.
2. Sumber dana, menyusun anggaran dan menentukan arah sumber dana.
Dukungan sekolah, mengajukan proposal membuat proposal meliputi latar belakang, tujuan, susunan redaksi, anggaran dana dan sebagainya.
3. Dukungan masyarakat, promosi: melakukan sosialisasi pada wali murid tentang rencana pembuatan majalah dan pembiayaannya. Mencari sponsor dan rekanan yang mendukung.

Susunan Redaksi Sekolah
Penasihat - Penanggung jawab - Pimred/guru - editor - Layout - Reporter - Fotografer - Bendahara

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Menerbitkan Majalah
Membuat nama/judul majalah yang unik. Contoh: SMART, KONTAK, CAHAYA
Menentukan artikel yang akan ditampilkan
Mengajukan ISSBN/QCRBN
Menentukan bahasa yang akan dipakai dalam majalah
Mencari tema dari hal yang lago booming dan ngetren di lingkungan sekolah dan masyarakat.
Cover dan layout menarik
Pembiayaan
Percetakan
Upgrade Ilmu Secara kontinue
Pupuk kekompakan team

Pertemuan kali ini disajikan dan dikemas dengan apik yang merupakan isi semua, sehingga dapat membuat peserta termotivasi dalam memulai membuat majalah sekolah. 
Pada sesi tanya jawab ada beberpa jawaban menarik dari Narasumber, salah satunya mengenai ISBN. Menurut Narasumber, mengacu pada Wikipedia, ISBN (International Standard Book Number) adalah kode pengidentifikasian buku yang bersifat unik. Informasi tentang judul, penerbit, dan kelompok penerbit tercakup dalam ISBN. ISBN terdiri dari deretan angka 13 digit, sebagai pemberi identifikasi terhadap satu judul buku yang diterbitkan oleh penerbit.

Saat ini ISBN diganti QCRBN.
QRSBN (QR Code Standard Book Number) adalah Aplikasi pengidentikasi Buku dengan teknologi terbaru dengan QR Code sebagai pemberi identifikasi unik secara internasional terhadap satu buku maupun produk seperti buku yang diterbitkan oleh penerbit.

Dapat kita sebut juga dengan istilah Kode Paten, bahwa buku itu adalah karya kita yg tidak bisa di ambil atau di bajak oleh orang lain.

Pertanyaan berikutnya adalah bagaimana proses yang mudah untuk mengajukan ISSN/ISSBN ? dan Apa syarat-syaratnya?

Narasumber menjelaskan, bahwa kita dapat meminta tolong kepada penerbit yang bekerjasama dengan kita. Menurut pengalaman Narasumber, biayanya hanya sekitar 300 ribu rupiah saja.
Syaratnya tentu saja ada, yaitu harus karya sendiri dan surat pernyataan karya sendiri.
Jika ingin mengurus Hak Paten sendiri, maka harus disiapkan syarat-syarat sebagai berikut:
Mengisi formulir surat pernyataan disertai dengan stempel penerbit dengan menunjukkan bukti legalitas penerbit atau lembaga yang bertanggung jawab (akta notaris)
Membuat surat permohonan atas nama penerbit (berstempel) untuk buku yang akan diterbitkan
Mengirimkan atau melampirkan fotokopi karya kita.
Pertanyaan yang lain juga sangat menarik, yaitu mengenai Langkah-Langkah Menerbitkan Majalah Sekolah. Narasumber memberikan Tips sebagai berikut:
Menyatukan ide dan gagasan. Mencari teman-teman yang memiliki jiwa literasi dan organisasi. Membentuk susunan redaksi majalah
Mengajukan Proposal. Membuat proposal meliputi latar belakang, tujuan, susunan redaksi, anggaran dana dsbnya.
Membuat rancangan majalah. Menentukan nama majalah, isi berita, pendanaan dll.
Mencari rekanan pendukung. Percetakan, sponsor dll
Melakukan sosialisasi tentang manfaat, pentingnya suatu majalah pada orangtua.
Banyak yang bisa kita dapatkan dari materi malam ini, semoga bermanfaat, jangan lupa tinggalkan jejak dengan komentar dan ekspresikan diri dengan tulisan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menerbitkan majalah di sekolah
Membuat nama majalah yang unik, menarik dan mudah diingat, Bisa juga membuat nama majalah berupa singkatan nama sekolah, atau kata-kata yang menginspirasi. Contoh : Buana , Smart, Cahaya, Kontak 

Menentukan artikel yang akan ditampilkan, khususnya berhubungan dengan visi dan misi sekolah
Menentukan bahasa yang mudah difahami, jika perlu bahasa dan bahasan yang lagi booming atau ngetren di lingkungan masyarakat dan Upgrade ilmu secara continue
Pilih cover atau layout yang menarik
Pembiayaan dan Percetakan menjadi tantangan sangat perlu diperhatikan
Pupuk kekompakan sesama team. 
Jika perlu ajukan ISBN (International standar Book Number.

Penutup dari Narasumber Ibu Widya dengan kalimat motivasi;
"Jadikan sekolah anda semakin populer dengan hadirnya majalah sekolah".
"Siapa yang berhenti berusaha ketika menghadapi kegagalan, berarti dia telah gagal" 

2 komentar:

Bloger muda mengatakan...

Semangat bu fika jangan sampai masuk lubang yang sama lagi n tidak lulus

Bloger muda mengatakan...

Wahhh lihat nama blogernya cahaya kehidupan nama yang indah